Banyak orang di luar sana tidak mengetahui kelebihan pola asuh otoritatif. Pola asuh otoritatif sendiri adalah kondisi di mana orang tua membuka komunikasi dengan anak dalam menetapkan setiap kebijakan di rumah.
Di Indonesia, gaya ini juga dikenal sebagai pola asuh demokratis. Keberadaannya jelas berbeda dengan pola asuh otoriter di mana orang tua cenderung tidak membuka komunikasi saat menetapkan suatu kebijakan terhadap anak-anaknya.
Mengenal Kelebihan Pola Asuh Otoritatif
Jika belum mengetahui pola asuh ini, kali ini beberapa kelebihannya akan dijelaskan agar Anda lebih tertarik untuk mempelajari dan menerapkannya.
-
Keseimbangan antara Kedua Dimensi
Kelebihan pola asuh otoritatif menggabungkan dua dimensi utama, yaitu responsivitas dan kontrol, menciptakan keseimbangan yang esensial dalam pengasuhan anak. Responsivitas mengacu pada kemampuan orang tua untuk memberikan perhatian, dukungan, dan respons yang positif terhadap kebutuhan emosional dan perkembangan anak.
Di sisi lain, kontrol melibatkan pembatasan dan pengaturan aturan yang jelas. Kombinasi kedua dimensi ini menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan terstruktur bagi anak-anak. Responsivitas menciptakan kedekatan emosional, sementara kontrol memberikan batasan yang diperlukan untuk membimbing perilaku anak.
-
Hubungan yang Aman dan Akrab
Salah satu kelebihan pola asuh otoritatif adalah kemampuannya untuk membentuk hubungan yang aman dan akrab antara anak dan orang tua. Responsivitas tinggi memastikan bahwa anak merasa didengar, diterima, dan dicintai. Orang tua yang responsif mampu merespons kebutuhan emosional anak dengan memahami dan menanggapi perasaan mereka.
Kombinasi responsivitas ini dengan kontrol yang seimbang menciptakan batasan yang konsisten, yang merupakan dasar bagi anak untuk merasa aman dan tahu apa yang diharapkan dari mereka. Kelebihan pola asuh otoritatif berbentuk hubungan yang aman dan akrab ini juga memberikan dasar yang kuat untuk perkembangan emosional dan sosial anak-anak.
Dalam lingkungan yang seperti ini, anak merasa nyaman untuk mengungkapkan diri, mencari bimbingan, dan berbagi pengalaman mereka. Hubungan yang akrab ini juga menciptakan fondasi penting bagi perkembangan kemampuan sosial anak, membantu mereka memahami dinamika interaksi sosial dan mengembangkan keterampilan interpersonal yang sehat.
Dengan begitu, pola asuh otoritatif tidak hanya memengaruhi keadaan mental dan emosional anak, tetapi juga membentuk dasar bagi kemampuan mereka untuk membina hubungan yang positif dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
-
Pengembangan Kemandirian dan Tanggung Jawab
Kelebihan pola asuh otoritatif mempromosikan pengembangan kemandirian dan tanggung jawab pada anak-anak. Hal ini terjadi melalui kombinasi yang baik antara memberikan dukungan dan memberlakukan batasan. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini memberikan kebebasan dan tanggung jawab bertahap kepada anak-anak mereka.
Dengan menetapkan aturan yang jelas dan konsisten, anak-anak belajar tentang batasan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, dukungan emosional dan panduan orang tua membantu anak-anak memahami dan mengatasi konsekuensi dari tindakan mereka sendiri.
Proses ini membantu anak-anak membangun kemandirian, kemampuan mengambil keputusan, dan merencanakan tindakan mereka. Dalam kelebihan pola asuh otoritatif, anak belajar bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, baik positif maupun negatif, dan merasakan dampak langsung dari keputusan mereka.
Pengembangan kemandirian ini tidak hanya membekali anak-anak dengan keterampilan yang diperlukan untuk masa depan, tetapi juga menciptakan rasa percaya diri dan tanggung jawab terhadap diri sendiri.
-
Kemampuan Menanggapi Tantangan dan Kesulitan
Anak yang tumbuh dengan merasakan kelebihan pola asuh otoritatif cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menanggapi tantangan dan mengatasi kesulitan. Kombinasi dukungan emosional dan batasan yang diberikan menciptakan dasar kuat bagi anak-anak. Untuk mengembangkan ketahanan mental dan kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup.
Aturan dan batasan yang diberlakukan oleh orang tua menjadi panduan yang membantu anak-anak memahami batas-batas yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, dukungan emosional membantu mereka mengatasi kegagalan, mengelola stres, dan melihat kesulitan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh.
Akibatnya, anak-anak menjadi lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan yang mungkin mereka hadapi dalam kehidupan mereka, baik di lingkungan sekolah, sosial, maupun masa depan profesional. Kemampuan untuk menanggapi tantangan ini menjadi salah satu nilai tambah besar dari pendekatan pola asuh otoritatif.
-
Pembentukan Etika dan Nilai yang Positif
Kelebihan pola asuh otoritatif berkontribusi pada pembentukan etika dan nilai-nilai positif pada anak-anak. Dalam konteks pola asuh ini, orang tua berperan sebagai model peran yang menunjukkan etika dan perilaku yang diinginkan. Orang tua juga memberikan contoh dengan mempraktikkan nilai-nilai seperti integritas, empati, dan kejujuran.
Selain itu, orang tua secara aktif terlibat dalam diskusi dan pembelajaran bersama anak-anak mengenai nilai-nilai moral dan etika yang penting. Orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif tidak hanya menetapkan aturan, tetapi juga memberikan penjelasan dan konteks moral di baliknya.
Ini membantu anak-anak memahami mengapa suatu perilaku dianggap baik atau buruk dan merangsang perkembangan sistem nilai mereka sendiri. Seiring waktu, anak-anak dapat menginternalisasi nilai-nilai ini dan membentuk dasar etika yang akan membimbing tindakan dan keputusan mereka.
Inti dari penerapan pola asuh ini terletak pada konsistensi. Tanpa dimilikinya konsistensi, sulit bagi Anda untuk merasakan kelebihan pola asuh otoritatif di atas.